Wednesday 28 August 2013

Windows 2012 Hosting :: Windows Server Virtualization (Hyper-V) dan Hyper-V Manager pada Windows Server 2012

Bagi perusahaan Anda yang sudah menggunakan Windows Server 2008 dan akan migrasi ke Windows Server 2012 sangat tepat karena semua kebutuhan virtualisasi akan terjawab dengan menawarkan sebuah konsep virtualisasi yang langsung terintegrasi dengan role server, yaitu Windows Server Virtualization (Hyper-V). Hyper-V mendukung virtulisasi server baik untuk versi 64 bit maupun 32 bit.


Hyper-V (Hypervisor) adalah salah satu role yang terdapat pada Windows Server 2012. Hypervisor memungkinkan sebuah server/komputer fisik Physical Machine) menjalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan seolah memiliki banyak komputer/server yang bisa dijalankan sekaligus (Virtual Machine). Untuk dapat menjalankan role Hyper-V, dibutuhkan processor yang sudah support teknology virtualisasi, yaitu Intel-VT atau AMD-V. Pada tutorial kali ini kita akan membahas bagian-bagian penting pada Hyper-V Manager.


JaringanHosting.com adalah provider ASP.NET dan Windows hosting No #1 di Indonesia sesuai dengan rekomendasi dari pihak Microsoft. Microsoft memberikan rekomendasi ini berdasarkan pada beberapa persyaratan utama, yaitu: WebMatrix, WebDeploy, Visual Studio 2012, ASP.NET 4.5, ASP.NET MVC 4.0, Silverlight 5 and Visual Studio Lightswitch.Untuk keterangan lanjutan, silahkan klik disini!
Hyper-V Manager adalah interface yang bisa anda gunakan untuk management Virtual Machine (VM). Ada banyak cara untuk mengakses Hyper-V Manager, salah satunya adalah dengan melalui Server Manager, yaitu melalui menu Tool > Hyper-V Manager.


AREA 1
Pada area ini terdapat server-server fisik (physical Machine) yang sudah terasosiasi dengan Hyper-V Manager. Pada gambar hanya terdapat 1 server fisik yaitu HYPERV03, Anda bisa menambahkan server-server lain pada area ini untuk dimanage.

AREA 2
Pada area ini terdapat virtual machine (komputer virtual) yang telah kita install pada physical machine (komputer fisik). Pada gambar terdapat 2 virtual machine, dengan nama Windows Server 2008 R2 dan Windows Server 2012 Full dalam kondisi running. Virtual machine ini adalah komputer virtual yang telah diinstall dan tersosiasi dengan physical machine HYPERV03 yang terdapat pada AREA 1.

AREA 3
Pada area ini terdapat snapshot-snapshot dari virtual machine yang ada pada area 2. Snapshot merupakan fitur yang digunakan untuk membuat titik awal (starting point) sebelum kita melakukan modifikasi terhadap sebuah virtual machine sehingga jika terjadi kesalahan dalam modifikasi kita bisa kembali lagi ke titik awal (starting point) yang telah dibuat sebelumnya, tanpa harus menginstall ulang sistem operasi pada virtual machine tersebut.

Snapshot biasanya digunakan untuk melakukan uji coba installasi software/driver sebuah virtual machine sebelum virtual machine tersebut benar-benar digunakan pada production network. Pada contoh gambar di atas tidak terdapat satu pun snapshot dikarenakan belum ada snapshot yang dibuat. Lebih detail tentang snapshot akan dibahas pada artikel tersendiri.

AREA 4
Area ini berisikan detail informasi yang terdapat pada masing-masing virtual machine yang ada pada AREA 2, seperti memory, networking, replication dan lain sebagainya.

AREA 5
Pada area ini terdapat action-action yang bisa anda lakukan pada Physical Machine pada area 1. Seperti mengganti pengaturan physical machine, konfigurasi virtual switch manager, membuat virtual hard disk, membuat virtual machine dan lain sebagainya.

AREA 6
Pada area ini terdapat beberapa action dan konfigurasi yang bisa anda lakukan pada virtual machine yang terdapat pada area 2 atau area 5. Konfigurasi yang bisa dilakukan seperti mengganti kapasitas memory, processor, hardisk, menghidupkan dan mematikan virtual machine.

0 comments:

Post a Comment